300 Karya Seni dan Budaya Sunda Terancam Punah
Sekitar 300 karya seni budaya asli Sunda terancam punah. Penyebabnya antara lain minimnya regenerasi pelaku, jarang dipentaskan, dan kalah pamor oleh seni modern. Oleh karena itu, pemerintah daerah, seniman, dan akademisi Jawa Barat diharapkan lebih peduli membangkitkannya kembali.
Beberapa yang mendesak diselamatkan antara lain Beluk, Bangkong Reang, Pantun Sunda, dan Toleat. "Kesenian itu biasanya dimainkan petani dan penggembala sebagai rasa syukur dan ruwatan," kata Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia.
Ganjar mengatakan, perhatian dan kesadaran memerhatikan dan melestarikan sekitar 300 karya seni budaya itu hingga kini belum maksimal. Meski sudah diwaspadai sejak 10 tahun lalu, belum ada langkah serius melindunginya.
Akibatnya, karya seni dan budaya itu terpinggirkan. Minimnya regenerasi pelaku seni menyebabkan minimnya pementasan dan membuat pamornya kalah dengan seni dan budaya modern.
"Tidak ada jalan lain. Melindungi diartikan dengan kembali memainkannya di berbagai kesempatan. Bila tidak dimainkan, seni budaya itu benar-benar akan punah," kata Ganjar.
Sebagai solusi, Ganjar menawarkan keterlibatan masyarakat, khususnya sekolah di daerah. Ia mengharapkan pemerintah daerah mengajarkan satu kesenian khas daerahnya. Diharapkan, dengan pengajaran secara intensif, seni dan budaya suatu daerah tetap ada dan mampu membawa pesan positif pada masyarakat.
"Di sekolah, biasanya ada Lembaga Pengembangan Kesenian (LPK) yang bisa mengajarkannya. Sekarang harus dihindari pengajaran seni budaya yang seragam. Satu seni budaya lestari tapi yang lainnya mati," katanya. dikutip dari Kompas.com edisi januari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar